RSS
Facebook
Twitter

Jumat, 21 Februari 2014

Lembu Suro,jangan marah dong !!

Gunung Kelud meletus-Pada hari kamis 13 Februari 2014 pukul 22.55 WIB Gunung Kelud yang berada di perbatasan kediri,malang dan Blitar ini murko, pasca 7 tahun letusan terakhir pada tahun 2007 Gunung kelud menunjukkan  aktivitasnya  kembali dan mengakibatkan hujan abu vulkanik,pasir bahkan kerikil dan batu apung di berbagai kota di wilayah jawa timur dan jawa tengah.
Di wilayah kediri sendiri daerah yang paling parah terkena dampak amukan kelud adalah daerah puncu dan kepung,sedangkan di kalidawir tempat kelahiranku aman sentosa.....(alhamdulillah ya Allah)
Oh iya...... tahukah sampean, dibalik letusan gunung Kelud ada legenda rakyat dan mitos  masyarakat setempat?
nah....postinganku kali ini akan menceritakan legenda lembu suro yang konon kabarnya adalah dalang dibalik meletusnya gunung kelud.....

monggo di simak .............
Alkisah, sang penguasa Majapahit, Prabu Brawijaya tengah menggelar sayembara untuk mencari suami bagi puteri cantiknya yang bernama Dyah Ayu Pupasari. Sayembara tersebut berupa uji kekuatan merentangkan busur Kyai Garudayeksa dan mengangkat gong Kyai Sekadelima. Bagi siapapun lelaki yang berhasil melakukannya, dialah yang berhak menyunting sang puteri.

Sayembara digelar, namun tak satupun jago-jago beladiri yang berhasil memenuhi dua syarat uji kekuatan itu. Sampai tibalah Lembu Suro datang, dan berhasil menaklukan dua pusaka sakti milik Kerajaan Brawijaya itu.

Sayangnya, Dyah Ayu Pupasari atau yang lebih dikenal dengan sebutan Dewi Kilisuci enggan menikah dengan Lembu Sura yang memiliki rupa aneh tersebut. Melalui Prabu Brawijaya, sang puteri pun meminta satu syarat lagi kepada Lembu Suro, yaitu dibuatkan sumur berbau wangi di puncak Kelud. Sumur yang sedianya akan dibuat mandi berdua usai pernikahan tersebut harus selesai dalam semalam, sebelum fajar.

Demi cintanya kepada sang puteri, tak sulit bagi Lembu Suro untuk melakukan itu, terbukti dia berhasil membuatkan sumur yang diminta sang puteri dengan bala bantuan makhluk gaib. Namun nyatanya, sang puteri tetap bersikeras untuk tidak menikah dengan Lembu Suro.
Alhasil sang puteri pun membuat rencana agar pernikahan itu tidak terjadi dengan membunuh Lembu Suro. Kepada Prabu Brawijaya sang ayah, puteri Puspasari meminta untuk mewujudkan rencana itu. Keduanya pun berkhianat atas janji sayembara tersebut.
Syahdan, ketika Lembu Suro berada di dalam sumur tersebut untuk memeriksa wanginya atas perintah sang puteri, Prabu Brawijaya pun mengerahkan pasukan untuk mengubur hidup-hidup Lembu Suro di sumur tersebut dengan bebatuan.

Sebelum mati tertimbun, Lembu Suro berteriak lantang kepada sang puteri dan Prabu Brawijaya. Lembu Suro bersumpah akan merusak tanah kerajaan Brawijaya setiap dua windu sekali.
"Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung."

("Wahai orang Kediri, suatu saat akan datang pembalasanku yang sangat besar. Kediri akan menjadi sungai, Blitar akan menjadi daratan, dan Tulungagung akan menjadi danau.").
Tapi rek..Kisah Lembu Suro hanya legenda, sekali lagi hanya legenda !!
Kalau saya pribadi sih mengaggap meletusnya Gunung Kelud ini adalah sunatulloh,yo patrah wayahe mbledos dan merupakan salah satu dari fenomena alam yang lumrah terjadi,tidak sebaiknya meletusnya  gunung Kelud ini  dikaitkan dengan legenda rakyat yang kebenarannya tidak ada yang bisa menjamin dan membuktikan,sebaiknya kisah lembu suro dianggap sebagai bagian dari kekayaan dan khasanah kebudayaan indonesia dan cerita untuk hiburan masyarakat saja, yang patut untuk dilestarikan dan diwariskan kepada anak cucu kita namun bukan untuk diyakini dan diimani kebenarannya.
Wallahu A’lam bisouaf

1 komentar: